“Beberapa pemain depan tampaknya enggan terlibat dalam aspek bertahan dalam permainan. Amorim perlu memastikan bahwa mereka siap melakukannya,” lanjut Scholes.
Mazraoui saat bermain melawan Chelsea (X/@ManUtd)
Diogo Dalot dan Noussair Mazraoui adalah pilihan yang lebih defensif di posisi bek sayap. Namun, meskipun mereka lebih solid dalam bertahan, kemampuan mereka untuk berkontribusi dalam menyerang perlu dipertanyakan.
Dalam formasi 3-4-3, bek sayap harus memiliki kemampuan menyerang yang sangat baik dan ini bisa menjadi kelemahan Dalot dan Mazraoui.
Menurut Scholes, "Dalot dan Mazraoui mungkin sedikit lebih baik dalam bertahan, tetapi tidak sebaik saat maju ke depan."
Selain itu, Scholes mengusulkan agar pemain muda seperti Kobbie Mainoo diberi kesempatan lebih banyak dalam sistem Amorim.
Scholes percaya bahwa Mainoo memiliki potensi untuk berkembang lebih baik jika ditempatkan lebih maju di lini tengah, terutama di posisi yang lebih dekat dengan lini serang.
“Amorim bisa mencoba menempatkan dua pemain di belakang striker, dengan salah satunya diisi oleh Bruno Fernandes. Saya juga melihat potensi besar dalam diri Mainoo untuk tampil lebih baik di posisi yang lebih maju,” jelas Scholes.
Komentar Scholes menggambarkan harapannya yang tinggi terhadap masa depan Manchester United di bawah asuhan Ruben Amorim.
Meski begitu, dia juga menyadari kesulitan yang akan dihadapi oleh para pemain saat beradaptasi dengan formasi baru ini, terutama dalam mengubah gaya bermain dan memenuhi tuntutan bertahan yang lebih sering.
Dengan pemain-pemain seperti Rashford, Garnacho, Dalot, dan Mazraoui yang mungkin perlu melakukan penyesuaian, kita akan melihat apakah Amorim mampu mengatasi tantangan tersebut dan mengembangkan taktik 3-4-3 yang efektif di Manchester United.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: TNT Sport