Erick Thohir Bertekad Bawa Timnas Indonesia Kembali Tampil di Piala Dunia

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (Instagram/@erickthohir)

INDOZONE.ID - Sebagai Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memiliki impian untuk mengantarkan Timnas Indonesia kembali tampil di Piala Dunia.

Dengan pengalaman luasnya di sepak bola, termasuk sebagai mantan pemilik Inter Milan, fokus utama Erick Thohir tetap membawa kehormatan bagi sepak bola Indonesia.

Sepak bola merupakan salah satu olahraga yang sangat dicintai oleh ratusan juta masyarakat Indonesia.

Namun, satu-satunya penampilan Indonesia di Piala Dunia terjadi pada tahun 1938, ketika negara ini masih dikenal sebagai Hindia Belanda.

Keinginan Kembali Tampil di Piala Dunia

Sejak Indonesia merdeka pada 1945, keinginan untuk kembali tampil di piala dunia sering kali menemui hambatan.

Erick Thohir percaya bahwa dengan adanya sembilan slot yang tersedia untuk negara Asia di Piala Dunia 2026, Indonesia memiliki peluang untuk masuk ke putaran final.

Baca Juga: Bertemu Sekjen AFC, Erick Thohir Pastikan Timnas Indonesia vs Bahrain Main di GBK

"Indonesia seharusnya berada di sembilan besar di Asia, mengingat jumlah penduduk kita dan antusiasme masyarakat terhadap sepak bola. Tapi, tentu saja, hal ini butuh waktu," ujar pria berusia 54 tahun itu kepada Reuters.

Target 50 Besar Dunia

Erick Thohir juga menetapkan target untuk jangka panjang. Pada tahun 2045, ia berharap Indonesia tidak hanya menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi dunia dengan PDB per kapita yang mencapai $27.000 hingga $30.000.

Erick Thohir ingin Indonesia menjadi salah satu negara dengan tim sepak bola terbaik di dunia. "Kami ingin berada di 50 besar dunia pada 2045," ungkapnya.

Saat ini, PDB per kapita Indonesia masih di angka $5.000, sementara ranking Timnas Indonesia berada di peringkat ke-127 FIFA.

“Banyak orang yang mengatakan bahwa kita adalah raksasa yang tertidur dan inilah mengapa kita harus membuat program untuk menjadi lebih baik,” katanya tentang tugas yang dihadapi PSSI.

“Dukungan pemerintah sangat penting, sektor swasta sangat penting, dan juga federasi.” Tambahnya.