“Sekarang sudah ada langkah yang baik untuk mendelegasikan, selain Pak Erick Thohir juga, tapi tim pelatih juga sudah mulai bekerja untuk itu,” kata Arya.
Patrick Kluivert, bersama asistennya Alex Pastoor dan Denny Landzaat, kini fokus untuk mengidentifikasi dan merayu pemain diaspora yang memiliki potensi untuk memperkuat Timnas Indonesia.
“Baik Kluivert, Pastoor, dan Landzaat sudah mulai bekerja untuk melihat pemain mana saja yang bisa diintip. Mudah-mudahan. Kami sedang mencari pemain,” kata Arya.
Proses pendekatan ini tidak selalu mudah, terutama bagi pemain muda yang masih memiliki peluang untuk bergabung dengan Timnas Belanda.
Arya Sinulingga mengungkapkan bahwa meyakinkan pemain muda untuk memilih Timnas Indonesia menjadi tantangan tersendiri.
“Dulu kami agak terhambat karena bernegosiasi dan meyakinkan mereka untuk memilih Indonesia, apalagi kalau masih muda, itu susah. Kalau mereka sudah lebih dari 20 tahun, tidak apa-apa karena mungkin sudah tidak punya kesempatan untuk membela timnas Belanda,” jelas Arya.
Usia pemain menjadi faktor dalam keputusan mereka untuk memilih Timnas Indonesia atau menunggu panggilan dari Timnas Belanda.
Arya menjelaskan bahwa pemain yang masih berusia muda memiliki peluang lebih besar untuk bermain di Timnas Belanda, sementara Timnas Indonesia berada di peringkat 127 FIFA.
“Tapi kalau mereka masih 19 tahun masih punya kesempatan untuk ke Belanda. Sementara Timnas Indonesia berada di peringkat 127 di ranking FIFA. Itu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri,” jelasnya.
Dengan berbagai upaya yang terus dilakukan oleh PSSI, Timnas Indonesia berharap bisa memperkuat skuad mereka dengan pemain-pemain keturunan berkualitas untuk bersaing di berbagai kompetisi, terutama mimpi bermain di Piala Dunia 2026.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Youtube: Arya Sinulingga