Amorim menegaskan bahwa kemenangan di setiap pertandingan adalah satu-satunya cara untuk memperbaiki situasi yang sulit ini.
"Jika kami bisa kembali ke Liga Champions, kami tidak perlu memecat banyak orang. Jadi, kami harus melangkah maju dan terus berjuang."
Sebelumnya, sekitar 250 staf telah dirumahkan, harga tiket meningkat, dan diskon bagi anak-anak serta pensiunan sudah dihapuskan.
Selain itu, Sir Alex Ferguson dikabarkan diberhentikan dari posisinya sebagai duta besar klub.
Kepala operasi tim, Jackie Kay, yang dianggap sebagai sosok ibu bagi para pemain, juga terancam kehilangan pekerjaannya.
Manchester United dipecundangi Newcastle.
Situasi ini diprediksi berdampak pada mentalitas tim, terutama menjelang pertandingan melawan Tottenham Hotspur pada hari Minggu (16/2/2025).
Seorang sumber dalam klub menyebut bahwa kondisi internal membuat beberapa pemain merasa tidak nyaman.
"Pemutusan hubungan kerja dan pemotongan anggaran mengejutkan para pemain. Beberapa dari mereka merasa tidak tenang, bahkan ada yang takut akan dijual."
Menutup pernyataannya, Amorim menegaskan pentingnya meraih kemenangan untuk mengembalikan stabilitas tim.
"Orang-orang kehilangan pekerjaan, dan itu berdampak pada atmosfer di tim. Hal pertama yang harus kami lakukan adalah menang melawan Tottenham."
Baca Juga: Ruben Amorim Isyaratkan Chido Obi Masuk Skuad Manchester United untuk Laga Melawan Tottenham
Krisis di Manchester United semakin terasa setelah kegagalan mereka lolos ke Liga Champions. Keputusan pemotongan biaya yang diambil oleh Sir Jim Ratcliffe berdampak luas, mulai dari pemecatan staf, kenaikan harga tiket, hingga ketidakstabilan di dalam tim.
Satu-satunya jalan keluar dari situasi ini adalah memperbaiki performa di lapangan dan kembali meraih kemenangan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Sun