Hingga peluit panjang berbunyi, tak ada gol tambahan.
Persija dan Persib bermain dengan tempo tinggi sepanjang laga, menunjukkan kualitas dan rivalitas yang memang pantas disebut sebagai El Clasico Indonesia.
Statistik menunjukkan betapa ketatnya laga ini. Persija unggul tipis dalam penguasaan bola dengan 51%, sementara Persib 49%.
Keduanya juga sama-sama mencatatkan 12 tembakan, dengan tiga di antaranya tepat sasaran. Akurasi umpa, sama kuat di angka 82%.
Carlos Pena mengakui hasil ini tak mudah diterima, tetapi ia meminta suporter Persija untuk tetap menerima kenyataan.
"Setelah hasil imbang ini, saya pikir mereka menjaga jarak walaupun kami terus berupaya mengejar mereka dan memberikan kebahagiaan bagi The Jakmania, tetapi hasil akhir harus diterima," ujar Pena mengutip laman Persija.
Di kubu seberang, Bojan Hodak memuji mentalitas timnya yang tak menyerah meski tertinggal dua gol.
"Ini bukan pertama kalinya buat kami. Tim ini menjadi juara tahun lalu, tim ini juga bangkit setelah tertinggal 2-0, artinya kami punya pemain-pemain yang berkarakter," kata Hodak dilansir web eesmi klub.
Hasil ini membuat Persija bertahan di peringkat keempat dengan 40 poin.
Sementara Persib semakin mantap di puncak klasemen dengan 50 poin, unggul sembilan angka dari pesaing terdekat, Persebaya Surabaya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Persija.id, Persib.co.id, Amatan