Namun, klub merasa bahwa Tebas justru menyatukan klub-klub lain untuk melawan mereka.
Hal ini semakin terlihat setelah Real Madrid mengajukan protes terhadap keputusan wasit yang dianggap merugikan mereka.
Presiden La Liga itu diyakini memusuhi Real Madrid karena proyek Liga Super Eropa yang berpotensi menggeser dominasi UEFA dan La Liga dalam industri sepak bola.
Baca Juga: Dikecam Banyak Pihak, Javier Tebas Akhirnya Minta Maaf kepada Vinicius
Selain konflik dengan Tebas, Real Madrid juga merasa dirugikan oleh sistem perwasitan di La Liga.
Mereka menilai sistem yang digunakan saat ini masih menyimpan banyak kejanggalan dan cenderung merugikan mereka.
Di sisi lain, posisi Real Madrid di LFP semakin terisolasi, dengan banyak klub lain yang mendukung kebijakan Tebas.
Situasi ini semakin memperkuat keyakinan Real Madrid bahwa mereka perlu mencari solusi lain untuk masa depan klub.
Meski pindah ke liga lain adalah hal yang sulit diwujudkan, Real Madrid tetap membuka peluang tersebut.
Selain itu, mereka juga terus berupaya mengembangkan Liga Super Eropa, kompetisi yang bisa menjadi alternatif bagi mereka untuk keluar dari pengaruh Tebas dan sistem La Liga yang mereka anggap tidak adil.
Dengan berbagai faktor yang ada, keputusan akhir Real Madrid masih menjadi tanda tanya.
Namun yang jelas konflik dengan La Liga dan Tebas terus memanas yang membuat masa depan Real Madrid di kompetisi Spanyol semakin tidak pasti.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Sport.es