Ia menilai sang kapten Arsenal tidak cukup berani mengambil risiko yang bisa membuka celah di pertahanan lawan.
"Tapi jika kita benar-benar menganalisis penampilannya, semuanya terlalu sederhana, terlalu aman," kata Leboeuf.
"Tidak ada keberanian mengambil risiko, tidak ada percobaan umpan yang berpotensi membongkar pertahanan lawan. Dia seakan enggan mengambil risiko yang bisa menciptakan sesuatu yang berbeda," lanjutnya.
Melanjutkan pendapatnya, Frank Leboeuf juga membandingkan Odegaard dengan legenda Arsenal, Dennis Bergkamp yang dikenal sebagai pemain kreatif yang tak ragu mencoba hal-hal luar biasa di lapangan.
Menurut Leboeuf, kualitas itulah yang saat ini belum terlihat dari Odegaard, terutama di momen-momen krusial.
Perbandingan ini mempertegas bahwa Odegaard belum mampu bermain sebagai pembeda yang bisa mengangkat performa tim di pertandingan penting, seperti yang dilakukan oleh para legenda Arsenal terdahulu.
Baca Juga: Hempaskan Arsenal di Semifinal, PSG Siap Dapat Trofi Liga Champions Pertama?
Martin Odegaard saat bermain di Arsenal (X/@Arsenal)
Sejak pulih dari cedera di pertengahan musim, performa Odegaard memang belum kembali ke level terbaiknya.
Statistik mencatat bahwa ia hanya mencetak empat gol di semua kompetisi sejak awal tahun 2024.
Angka ini cukup rendah untuk seorang gelandang serang yang menjadi motor serangan Arsenal, terutama ketika klub membutuhkan kontribusi untuk kompetisi sebesar Liga Champions.
Baca Juga: Martin Odegaard Ungkap Pemain Real Madrid yang Ingin Ia Boyong ke Arsenal
Dengan hasil ini Arsenal harus mengubur harapan mereka untuk kembali ke final Liga Champions, sementara kritik terhadap Odegaard bisa menjadi bahan evaluasi jelang musim depan.
Peran sang kapten kini dipertanyakan, terutama dalam hal kepemimpinan di momen-momen krusial dan kemampuannya untuk menginspirasi tim di tengah tekanan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: ESPN