"Kami merasa sangat kecewa karenanya (VAR Manual)," sambungnya.
Pengujian dan analisis ekstensif telah dilakukan sepanjang musim lalu, namun Liga Premier belum yakin bahwa teknologi tersebut sepenuhnya dapat diandalkan dan tidak akan menggunakannya secara langsung hingga teknologi tersebut layak untuk digunakan.
Baca Juga: Kehadiran VAR di Liga 1 Dinilai Berhasil Mengubah Wajah Sepak Bola Indonesia
SAOT pertama kali diperkenalkan oleh UEFA pada babak penyisihan grup Liga Champions 2022-23, dan FIFA juga menggunakannya di Piala Dunia 2022 di Qatar.
Sistem yang digunakan FIFA memiliki chip pada bola untuk meningkatkan akurasi titik tendangan, yang digunakan pada Euro 2024.
Namun Liga Inggris, Italia, Spanyol, dan Champions, akan menggunakan metode AI untuk hasil yang lebih baik.
EPL musim lalu banyak mengalami sejumlah kesalahan pengambilan keputusan offside, seperti gol Brentford ke Arsenal, gol Brighton ke Crystal Palace, dan yang paling menghebohkan adalah tidak disahkannya gol Luiz Diaz Liverpool ke gawang Tottenham.
Semuanya diakibatkan oleh VAR manual yang gagal menganalisa offside atau tidaknya posisi pemain, yang mungkin tidak akan terjadi dengan penerapan SOAT.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: ESPN