INDOZONE.ID - Kontroversi terkait keputusan wasit Ahmed Al Kaf pada pertandingan Bahrain vs Indonesia masih ramai dibahas.
Berbagai sindiran dan lelucon, seperti salah satunya lelucon tentang “90+6= 99“ pun masih berseliweran hingga kini, sebuah lelucon yang tentunya bermaksud untuk menyoroti keputusan kontroversi wasit asal Oman tersebut.
Keputusan kontroversial Ahmed Al Kaf ini mungkin bisa mengingatkan kita pada sebuah kontroversi yang diciptakan oleh wasit bernama Ali Bin Nasser dan hakim garis bernama Bogdan Dochev, di mana kelalaian mereka berkontribusi atas terciptanya gol legendaris bernama “gol tangan tuhan Maradona“.
Baca Juga: Dari Diego Maradona Hingga Gianluigi Buffon: Pesepak Bola Dunia di Balik Karakter Captain Tsubasa
Tentu keputusan kontroversial Ahmed Al Kaf pada laga kemarin belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan keputusan kontroversial wasit asal Tunisia dan hakim garis asal Bulgaria tersebut.
Pada 22 Juni 1986, Stadion Azteca, Mexico City, merupakan hari dimana gol tersebut tercipta. Di hari itu, pertadingan sengit di babak perempat final Piala Dunia 1986 antara Argetina vs Inggris dimainkan.
Gol ini adalah gol pembuka kemenangan Argentina atas Inggris, terjadi pada menit ke 51. Merespon bola yang bergerak melambung, duel udara antara Maradona dan Kiper Inggris, Peter Shilton, pun terjadi, dan Maradona memenangi duel udara itu dengan membelokkan bola kearah gawang menggunakan tangannya.
Protes langsung datang dari pemain-pemain Inggris, namun yang terjadi, gol tetap disahkan. 1-0 untuk Argentina.
Tak berselang lama, Maradona kembali mencetak gol kedua bagi Argentina, dimana proses gol ini merupakan gol legendaris dalam sejarah sepak bola.
Gol kedua ini benar-benar tidak mengandung kontroversi dan murni merupakan kehebatan legenda Napoli itu.
Maradona mendribbel bola sejauh 68 meter, melewati 5 pemain Inggris, dan terakhir mengecoh Peter Shilton hingga akhirnya ia berhasil memasukkan bola ke gawang Three Lions, sebuah gol yang sangat luar biasa, 2-0 untuk Argentina.
Inggris hanya mampu membalas satu gol berkat aksi Gary Lineker. Pertandingan pun berakhir, Argentina berhak melaju ke babak selanjutnya, dan kelak akhirnya, mereka menjadi Juara Dunia di tahun itu.
Baik Nasser maupun Dochev, keduanya saling membela diri terkait keputusan mengesahkan gol Maradona tersebut.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Standard