Sesama pundit, Micah Richards, menilai Rashford terlalu sering dijadikan 'kambing hitam'. Namun, Neville dan Roy Keane tidak setuju.
Bagi mereka, sebagai pemain dengan bayaran tinggi di klub, tuntutan untuk tampil maksimal adalah hal yang wajar.
Keane bahkan menyebut, keputusan Amorim bisa menjadi tamparan keras bagi Rashford dan Garnacho.
“Jika seorang manajer menyebut Anda karena performa buruk, Anda pasti merasa malu,” kata mantan kapten United itu.
Baca Juga: Manchester United Ingin Jual Marcus Rashford Karena Gaya Hidupnya yang Bermasalah
Marcus Rashford bersama Alejandro Garnacho (X/@SkySports)
Keputusan mencoret Rashford dan Garnacho juga memicu spekulasi tentang masa depan mereka di klub.
Dengan masalah keuangan dan aturan Profitability and Sustainability Regulations (PSR), Manchester United dikabarkan mempertimbangkan menjual beberapa pemain untuk merombak skuad.
Rashford, yang sempat mencetak 30 gol di musim pertama Ten Hag, kini mengalami penurunan performa.
Meski nilai pasarnya pernah mencapai £100 juta, gajinya yang senilai £325.000 per minggu membuat nilainya kini menurun drastis.
Manchester United bahkan disebut-sebut siap melepas Rashford dengan harga £40 juta.
Seluruh mata kini tertuju pada laga perempat final Carabao Cup melawan Tottenham. Jika Rashford atau Garnacho kembali absen, masa depan mereka di Old Trafford akan semakin terancam.
Amorim tampaknya tidak ragu untuk membuat keputusan demi masa depan tim. Tidak ada pemain yang tidak tergantikan dan standar tinggi menjadi harga mati di Manchester United era baru ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Sky Sports