Eder Militao cedera ACL pada lutut kanan.
INDOZONE.ID - Cedera anterior cruciate ligament (ACL) adalah salah satu cedera yang paling ditakuti oleh para pemain sepak bola. ACL merupakan ligamen yang penting di lutut, bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas sendi lutut.
Cedera di area tersebut sering kali terjadi karena gerakan mendadak seperti perubahan arah yang cepat, lompatan, atau benturan dengan pemain lain.
Cedera ACL tidak hanya menyebabkan rasa sakit fisik, tetapi juga dapat berdampak besar pada kareir seorang pemain sepak bola. Bagaimana cedera ACL mempengaruhi performa dan karier seorang pemain, serta proses pemulihannya, simak di sini.
Baca Juga: Nuno Mendes: Saya Berhasil Hentikan Lamine Yamal dengan Mudah di Final UEFA Nations League
Cedera ACL umumnya membutuhkan waktu pemulihan yang lama, yang berarti seorang pemain akan absen dari lapangan selama beberapa bulan hingga lebih dari satu tahun, tergantung pada tingkat keparahannya.
Saat cedera terjadi, pemain akan merasakan ketidakstabilan pada lutut yang membuat mereka tidak bisa melanjutkan permainan. Cedera ini membutuhkan operasi rekonstruksi untuk memperbaiki ligamen yang rusak, diikuti dengan rehabilitasi intensif.
Absennya seorang pemain dari kompetisi untuk jangka waktu yang lama dapat berdampak pada kondisinya secara fisik maupun mental. Selama masa pemulihan, pemain sering kali kehilangan kebugaran fisik dan membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali ke performa terbaiknya.
Latihan yang berfokus pada penguatan otot dan kestabilan lutut menjadi kunci dalam rehabilitasi, namun tidak semua pemain mampu pulih sepenuhnya ke kondisi sebelumnya.
Baca Juga: Terjerat 2 Tuduhan Kriminal, Mantan Pemain Ajax Siap Hadapi Kasus Hukum
Cedera ACL berpotensi menjadi ancaman serius bagi karier seorang pemain sepak bola. Beberapa pemain dapat kembali bermain setelah cedera ACL, tetapi ada juga yang tidak bisa mencapai performa puncak mereka seperti sebelum cedera.
Salah satu alasan utamanya adalah adanya ketakutan psikologis untuk melakukan gerakan yang sama seperti sebelum cedera. Banyak pemain yang merasa takut mengalami cedera kembali, sehingga mereka cenderung bermain dengan lebih hati-hati, yang dapat mengurangi agresivitas dan efektivitas di lapangan.
Selain itu, cedera ACL sering kali meningkatkan risiko terjadinya cedera tambahan, terutama pada sendi lutut. Menurut beberapa penelitian, seorang pemain yang pernah mengalami cedera ACL memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami cedera serupa di masa depan, baik pada lutut yang sama maupun pada lutut lainnya.
Risiko ini menjadi perhatian utama bagi pemain dan klub, terutama jika seorang pemain sudah mengalami cedera ACL berulang kali.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: FIFA, Mayo Clinic