Di tanah airnya, Khelif dipandang sebagai pahlawan nasional. Di kota asalnya, Tiaret, masyarakat setempat bahkan melukis mural wajahnya di gimnasium tempat ia dulu belajar tinju.
Sorotan dunia terhadap dirinya dianggap sebagai kritik terhadap Aljazair, namun Khelif mampu membalikkan semua itu menjadi motivasi untuk meraih kemenangan.
Petinju Imane Khelif yang memenangkan medali emas di Oimpiade Paris 2024. (REUTERS/Peter Cziborra)
Setelah meraih medali emas, Khelif menyampaikan pesan penting kepada dunia bahwa martabat dan kehormatannya adalah segalanya.
“Melalui medali emas ini, saya ingin menyampaikan bahwa martabat dan kehormatan saya adalah segalanya,” ujarnya.
Khelif juga berharap bahwa di masa depan, para atlet tidak lagi harus menghadapi serangan dan kritik yang tidak adil terkait identitas mereka.
Di tengah segala tekanan dan kontroversi, Khelif tetap teguh dan berhasil membuktikan bahwa dirinya adalah seorang juara sejati.
Prestasinya ini akan selalu dikenang sebagai momen bersejarah bagi Aljazair dan menjadi inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: AP News