Timnas Indonesia Pasang Target Realistis Imbang Lawan Jepang dan Menang Lawan Arab Saudi, Mampukah?

Susunan pemain Timnas Indonesia saat melawan Australia (B Universe Photo/Joanito de Saojao)

INDOZONE.ID - Pada November 2024, Timnas Indonesia akan menghadapi dua pertandingan yang sangat sulit dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, yakni melawan Jepang dan Arab Saudi.

Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, mengungkapkan bahwa timnas Indonesia memiliki target realistis dalam dua pertandingan tersebut.

Target ini menjadi sorotan utama dalam upaya Timnas Indonesia untuk bisa tampil di Piala Dunia 2026.

Target Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Sumardji menekankan pentingnya pertandingan melawan Jepang dan Arab Saudi, dengan fokus utama meraih poin maksimal.

Dalam sebuah wawancara di Jakarta, Kamis (24/10/2024), ia mengatakan, "Melawan Arab Saudi, kami harus menang karena bermain di kandang. Sedangkan untuk Jepang, minimal kami harus bisa menahan imbang."

Dengan dua pertandingan yang sulit, kemenangan melawan Arab Saudi di kandang menjadi prioritas, sementara hasil imbang melawan Jepang akan dianggap sebagai keuntungan yang sangat besar.

Baca Juga: Jakarta Tetap Jadi Panggung! FIFA Tolak Permintaan Bahrain untuk Pindahkan Lokasi Pertandingan Timnas Indonesia

Persiapan Pemain Timnas Indonesia

Ivar Jenner beraksi. (Instagram/@ivarjnr)

Sumardji juga mengonfirmasi kesiapan pemain, dengan pengecualian satu pemain kunci, Ivar Jenner, yang dipastikan absen melawan Jepang.

"Ivar Jenner tidak bisa bermain saat melawan Jepang, tapi pemain lainnya siap tampil dalam kedua pertandingan ini, baik melawan Jepang maupun Arab Saudi," tambahnya.

Absennya Ivar Jenner tentu akan memberikan sedikit dampak, namun Timnas Indonesia tetap optimis dengan kondisi pemain lainnya yang berada dalam keadaan fit dan siap bertarung.

Evaluasi Usai Kekalahan dari China

Sebelum menghadapi Jepang dan Arab Saudi, Indonesia baru saja mengalami kekalahan dari China. Hasil tersebut membuat tim berada dalam posisi yang tidak stabil.

“Setelah kalah dari China, tim merasa kecewa. Ada beberapa hal yang tidak sesuai rencana, tapi kami mengambil pelajaran dari kekalahan ini dan melakukan evaluasi menyeluruh,” ujar Sumardji.