Mesut Ozil memutuskan pensiun sebagai pesepak bola (Instagram/@m_10official)
INDOZONE.ID - Mesut Ozil, salah satu gelandang terbaik di generasinya, kini menghadapi larangan kembali ke mantan klubnya, akibat dugaan afiliasi politik yang kontroversi.
Keputusan ini menambah daftar panjang kontroversi yang melingkupinya sejak pensiun dari sepak bola.
Ozil mengakhiri karier profesionalnya dua tahun lalu setelah membela klub Turki, Basaksehir. Sebelumnya, ia pernah bermain di Fenerbahçe, Arsenal, Real Madrid, dan Werder Bremen.
Selama kariernya, ia meraih berbagai trofi bergengsi, termasuk:
Namun, sejak gantung sepatu, namanya lebih sering mencuat bukan karena prestasi di lapangan, melainkan karena keterlibatannya dalam dunia politik.
Baca Juga: Menggiring Bola di Dunia Politik: 10 Pesepakbola yang Beralih Menjadi Politisi
Fisik Mesut Ozil setelah pensiun sepakbola (Instagram/@m10_official)
Awal tahun ini, Mesut Ozil diangkat sebagai anggota Dewan Keputusan dan Manajemen Pusat Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), partai berkuasa di Turki.
Meskipun membela timnas Jerman, Ozil selalu menunjukkan kedekatan dengan akar budaya Turki dari kedua orang tuanya.
Namun, kontroversi bermula ketika ia memperlihatkan tato bergambar serigala abu-abu dan bendera dengan tiga bulan sabit. Itu merupakan simbol yang kerap dikaitkan dengan Serigala Abu-abu, kelompok ultra-nasionalis yang dilarang di beberapa negara, karena keterlibatannya dalam aksi kekerasan dan ujaran kebencian.
Dugaan afiliasi politik Ozil berdampak langsung pada hubungannya dengan Werder Bremen. Klub asal Jerman itu tidak memasukkan namanya dalam daftar tamu untuk acara penghormatan bagi Diego Ribas, mantan pemain mereka.
"Kami telah sepakat dengan Diego untuk tidak mengundang Mesut (Ozil) karena tindakannya baru-baru ini, yang tidak mencerminkan nilai-nilai klub," ujar juru bicara Werder Bremen kepada Bild.
Keputusan ini semakin memperburuk citra Mesut Ozil di mata publik sepak bola Jerman.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Bild, Daily Mail UK